Unparalleled After Ten Consecutive Draws - Chapter 2450
Only Web-site 𝓻𝓲𝓼𝓮𝓷𝓸𝓿𝓮𝓵 .𝓬𝓸𝓶
Bab 2450: Dalam Pertunjukan, Pemberontakan Putra Mahkota, Raja Kerajaan Pembantaian yang Marah
Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy
Setelah perjamuan di Kerajaan Pembantaian berakhir, Liu Tianxue membawa Chu Kuangren ke kamarnya.
Para pangeran dan putri lainnya juga kembali.
Tak lama kemudian, hanya Putra Mahkota dan Raja yang tersisa sendirian di aula.
Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan.
Namun, malam itu, aura yang sangat kuat muncul dari istana tetapi hanya sesaat.
Kemudian, seseorang melihat Putra Mahkota meninggalkan aula dengan tatapan muram.
Kembali ke aula, Raja Pembantaian duduk di singgasananya, auranya menyusut.
Dia mengejek. “Mereka tidak bisa menahannya lagi, tapi itu bagus. Kalau mereka terlalu sabar, akulah yang harus melalui banyak masalah. Sudah hampir waktunya. Kemunculan Chu Kuangren mungkin tidak terduga, tapi dia tidak akan menjadi masalah besar.
“Setelah aku pulih, aku akan mengambil Cincin Dewa Pembantaian darinya dan kemudian mengirim pasukanku untuk mencaplok kerajaannya. Kemudian, Kerajaan Pembantaian akan berkembang lebih jauh,” gumam Raja Pembantai, dan matanya yang keruh bersinar.
Di sisi lain, Liu Tianxue sendirian bersama Chu Kuangren.
Mengetahui bahwa ayahnya berniat menikahkannya dengan pria di depan matanya, dia tersipu namun hanya sesaat. Dia berkata, “Saya akan meminta seseorang untuk melayani Anda. Permisi.”
“Tunggu.”
“Apakah ada hal lain, Raja Chu?” Liu Tianxue bertanya.
“Bagaimana pendapatmu tentang perkataan ayahmu tadi?”
Liu Tianxue sedikit terkejut.
“Apakah yang kamu maksud adalah pernikahan?” dia bertanya.
“TIDAK. Ayahmu bilang dia ingin memberimu takhta. Apa menurutmu dia akan melakukan itu?” Chu Kuangren bertanya.
Ekspresi Liu Tianxue berubah ketika dia mendengar Chu Kuangren.
“Raja Chu, apa yang ingin kamu katakan?”
“Kamu seharusnya mengenal ayahmu lebih baik dariku. Apakah menurutmu ayahmu akan mengatakan hal seperti itu di depan penonton?”
Only di 𝔯𝔦𝔰𝔢𝔫𝔬𝔳𝔢𝔩 dot 𝔠𝔬𝔪
Liu Tianxue merenung dan menyadari bahwa hal itu sangat tidak mungkin.
Meskipun Raja telah bertindak tidak biasa dalam beberapa tahun terakhir karena masalah penuaannya, dia tidak akan mengumumkan keputusannya untuk memberikan takhta kepada orang lain atau pernikahan putrinya.
Sungguh sulit dipercaya.
Meskipun Liu Tianxue menginginkan takhta, dia menganggap apa yang terjadi sebelumnya aneh.
“Raja Chu, kamu bisa mengutarakan pendapatmu saja.”
“Percayalah padaku saat aku bilang saudara-saudaramu akan segera memulai pemberontakan dan kemudian ditangkap karena pengkhianatan oleh ayahmu.”
“Raja Chu, ingatlah kata-katamu.”
“Tidakkah menurutmu begitu?”
Liu Tianxue terdiam karena dia tiba-tiba menyadari bahwa kakak laki-laki tertuanya memiliki kendali atas lebih dari separuh tentara kerajaan dan saudara laki-lakinya yang ketiga adalah komandan Pengawal Terlarang istana, keduanya dekat dengannya.
Apa yang Raja katakan sebelumnya pasti telah memicu kakak laki-laki tertuanya, yang sangat ingin mendapatkan takhta, jadi tidak mengherankan jika dia akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya.
“Kami sedang dalam pertunjukan.” Chu Kuangren tersenyum.
“Orang tua bodoh itu!”
Putra Mahkota tetap marah setelah dia kembali ke tempatnya. “Saya tidak percaya dia ingin memberikan tahta kepada Liu Tianxue. Gadis itu berbakat, tapi dia tidak berbakat sepertiku!
“Dalam hal kultivasi, dia hanyalah Raja Langkah Kedua, sementara saya hampir menjadi Raja Tertinggi. Dalam hal pengaruh, lebih dari separuh pejabat pengadilan adalah orang-orang saya. Dalam hal penghargaan perang, saya memperluas kerajaan kami ke lebih dari setengah dunia rahasia, dan tidak ada yang bisa mengalahkan saya!
“Apa yang dia punya tapi aku tidak punya?
“Bagaimana orang tua bodoh itu bisa memberinya takhta?”
Baca _𝕣𝕚𝕤𝕖𝕟𝕠𝕧𝕖𝕝 .𝕔𝕠𝕞
Hanya di ɾιʂҽɳσʋҽʅ .ƈσɱ
Di sampingnya, Pangeran Ketiga menyipitkan matanya dan berkata, “Karena keadaan sudah seperti ini, menurutku kita tidak punya waktu untuk ragu lagi, Kakak.”
“Maksudmu…”
“Sudah waktunya kita menyingkirkannya!”
“Itu pengkhianatan!” teriak Putra Mahkota.
“Saudara laki-laki! Ini demi kerajaan! Anda adalah raja kerajaan yang terpilih! Apakah Anda akan duduk santai dan menyaksikan Liu Tianxue naik takhta? Ayah sudah tua dan tidak berpikir jernih. Kita tidak bisa menjadi orang bodoh seperti dia!”
Pangeran Ketiga berlutut di tanah dan berkata dengan hormat, “Saudaraku, demi rakyat dan kerajaan kami, kamu harus naik takhta bagaimanapun caranya!”
Putra Mahkota merenung sejenak dengan mata terpejam. Dia mengerutkan kening tapi kemudian dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Jika itu masalahnya… Baiklah! Kami menyingkirkannya!” Segera, seluruh kerajaan menjadi gelisah.
Para pangeran dan putri lainnya berkumpul di bawah panggilan Putra Mahkota. “Saudara-saudara, Ayah sudah terlalu lama memasuki Tahap Lima Kemerosotan Surgawi dan tidak layak untuk memerintah lagi. Demi kerajaan, aku telah memutuskan untuk merebut tahtanya! Saudara-saudara, demi rakyat dan kerajaan kita, saya butuh dukungan kalian,” ujarnya.
Para pangeran dan putri lainnya saling bertukar pandang.
Beberapa dari mereka juga memikirkan tentang takhta, tetapi Putra Mahkota adalah yang terkuat.
Jika dia memutuskan untuk merebut takhta, mereka tidak akan bisa keluar jika mereka tidak setuju.
“Aku berdiri di sisimu, Saudaraku.”
“Ya! Mengapa Liu Tianxue? Dia tidak layak naik takhta! Selain saudara kita, tidak ada orang lain yang cocok menjadi raja berikutnya!”
“Saya juga setuju.”
Setelah mendapatkan jawaban saudara-saudaranya, Putra Mahkota memulai pemberontakan.
Pangeran Ketiga mengerahkan Pengawal Terlarang istana, dan Putra Mahkota mengerahkan pasukannya ke luar istana untuk berbaris masuk.
Penjaga lain di istana bukanlah tandingan mereka.
Setelah pertarungan sengit, para penjaga istana kalah dari Pengawal Terlarang.
Jauh di atas istana, dua sosok memandang ke bawah ke arah para pemberontak yang mengambil alih tempat itu.
Liu Tianxue terdiam oleh kenyataan bahwa kakak laki-laki tertuanya telah memberontak.
“Aku harus pergi menyelamatkan Ayah.”
“Dia tidak membutuhkanmu untuk menyelamatkannya.”
Chu Kuangren mendengus. “Tak satu pun dari Pengawal Terlarang, penjaga ibu kota, dan lebih dari separuh prajurit di bawah komando kakak laki-laki tertua Anda memiliki keberanian untuk memberontak melawan rezim ayah Anda. Ayahmu takut kalau kakak laki-laki tertuamu tidak punya keberanian, jadi dia memberinya alasan.”
Semua penguasa kerajaan harus berhati-hati dalam memusatkan terlalu banyak wewenang di tangan satu individu, baik itu jenderal, pangeran, atau tokoh lainnya.
Read Only 𝓻𝓲𝓼𝓮𝓷𝓸𝓿𝓮𝓵 𝔠𝔬𝔪
Namun, di Kerajaan Pembantaian, Raja bertindak seolah-olah dia tidak mengetahuinya. Dia memberi Putra Mahkota komando atas para prajurit dan menjadikan Pangeran Ketiga sebagai komandan Pengawal Terlarang.
Putra Mahkota akhirnya membawa prajuritnya ke istana, tempat Raja berada.
“Ayah, aku di sini untuk meminta takhta darimu.”
“Bertanya? Anda bertanya?” Raja meliriknya dan mengejek, “Kamu memimpin pasukan ke istanaku dan berbaris ke istanaku, namun kamu ‘meminta’ aku untuk memberimu takhta?”
“Ayah, tidak perlu berdebat sekarang. Mundur saja.”
“Apa yang membuatmu yakin kamu akan berhasil?”
“Ayah, tidak perlu gertakan. Saya memegang komando para prajurit, dan lebih dari separuh pejabat istana adalah anak buah saya. Anda berada pada tahap terakhir dari Kemerosotan Surgawi. Basis kultivasi Anda melemah, dan tubuh Anda tidak dapat bertahan lebih lama lagi. Bagaimana kabarmu pasanganku? Ayah, mundurlah atas kemauanmu sendiri, dan kamu masih bisa pergi dengan bermartabat.”
“Kalau begitu, aku harus berterima kasih padamu untuk itu.”
Segera setelah itu, tanda merah mulai muncul di belakang Raja dan membentuk batas di sekelilingnya, meningkatkan auranya.
Hanya dalam sekejap mata, kekuatannya meroket.
“Kemarilah!”
Raja berlari dan menangkap salah satu pangeran.
Saat dia mencengkeram leher sang pangeran, daging, darah, dan Inti Pembantaian sang pangeran tersedot.
Kemudian, Putra Mahkota hancur menjadi abu.
Peristiwa yang tiba-tiba mengejutkan semua orang.
“Aku sudah memberimu makan dan membesarkanmu begitu lama. Sekarang saatnya saya memanen apa yang saya tabur!” Raja mengejek..
Only -Website 𝔯𝔦𝔰𝔢𝔫𝔬𝔳𝔢𝔩 .𝔠𝔬𝔪
