Tidak Bisa Mengalihkan Pandanganku Darimu - Chapter 1771

Bab 1771: Ini Adalah Kota Luo

Penerjemah:  Editor  Terjemahan  EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Tidak ada sedikit pun senyum di wajah orang itu ketika dia berbicara. Seluruh orangnya memberikan perasaan yang sangat jahat.

Jiang Yao memalsukan ketidaksadaran saat dia dibawa ke atas oleh dua orang. Jika dia tidak melihatnya dengan matanya sendiri, Jiang Yao tidak akan pernah percaya bahwa wanita yang dia penasaran sebenarnya adalah Chu Sheng!

Jiang Yao mengira orang yang menculiknya adalah perampok yang berspesialisasi dalam menargetkan wanita lajang dan tampaknya kaya. Namun, itu tidak terjadi karena Chu Sheng ada di sana.

Mungkin Chu Sheng telah diberi makan dengan obat tidur, jadi dia tidur dengan sangat nyenyak di tempat tidur. Setelah Jiang Yao memastikan bahwa orang itu telah pergi, dia membiarkan Moe menggunakan cakarnya untuk memotong tali dan membebaskannya.

Setelah memastikan bahwa Chu Sheng telah meminum beberapa obat tidur, Jiang Yao mengeluarkan sebotol obat tidur dari sistem dan memberikan satu kepada Chu Sheng. Setelah sekitar sepuluh menit, Chu Sheng perlahan terbangun.

‘Ketika Chu Sheng melihat Jiang Yao berdiri di depannya, dia bahkan lebih terkejut daripada Jiang Yao.

‘Jiang Yao, mengapa kamu di sini? Bukankah kamu di Kota Nanjiang? Kenapa kamu ada di Kota Jindo?” Chu Sheng tercengang saat dia melihat Jiang Yao, memberi isyarat dalam bahasa isyarat. “Kamu menyelamatkanku?*

“Bukan itu.”

Jiang Yao melihat bahwa Chu Sheng telah minum obat tidur selama beberapa hari terakhir dan dalam keadaan koma setiap hari, jadi dia tidak tahu bahwa dia telah meninggalkan Kota Jindo.

“Itu bukan Kota Jindo, juga bukan Kota Nanjiang. Ini adalah Kota Luo. Kami belum menyelamatkanmu, dan aku juga ditangkap.” Pada saat itu, Jiang Yao tidak takut atau marah karena diculik. Dia lebih tertarik pada tujuan dan identitas penculik.

Wajah Chu Sheng langsung jatuh. Tangannya, yang awalnya memberi isyarat, jatuh ke tempat tidur dengan sedih.

“Ketika saya ditangkap, dua pengawal saya berada tepat di belakang saya. Mereka akan segera menghubungi pasukan untuk menyelamatkan saya.” Jiang Yao mengira Chu Sheng takut, jadi dia menepuknya dengan nyaman. “Dan aku ingat kamu tahu seni bela diri. Bagaimana Anda ditangkap? Apakah Anda tahu orang-orang yang

menangkap kita?”

Chu Sheng menggelengkan kepalanya dan memberi isyarat dengan lemah. “Mereka menggunakan kasus penculikan saya untuk memikat saya ke dalam perangkap. Saya tidak cukup pintar, jadi saya menyukainya. Aku ingat semua yang terjadi tahun itu. Jika saya melihat sesuatu yang mencurigakan, mereka akan membayar mahal.”

Jiang Yao bertanya, ‘Apa maksudmu? Kamu menghilang. Chen Xuyao ​​sangat cemas sehingga dia menelepon saya. Dia berkata bahwa dia merasakan Anda dalam bahaya dan membalikkan seluruh Kota Jindo untuk menemukan Anda. Dia berpikir bahwa Anda berpura-pura mengabaikannya. Kamu bahkan lari darinya ketika dia menurunkan kewaspadaannya.”

Chu Sheng tersenyum pahit. “Saya tidak melarikan diri, tetapi saya ingin tahu siapa yang menyebabkan saya menjadi seperti ini. Saya ingin membalas dendam dan membalas dendam pada diri saya sendiri. Saya ingin membawa pelaku sebenarnya ke pengadilan.”

Chu Sheng takut Jiang Yao tidak bisa mengerti, jadi dia sangat lambat dalam menandatangani. “Saat itu, meskipun kelompok orang yang sama menculik Chen Xuyao ​​dan aku, keadaan kami tidak persis sama. Saya diculik selama dua hari sebelum Chen Xuyao ​​ditangkap. Ada banyak anak dari

seumuran dengan kita juga. Apakah Anda tahu perasaan melihat teman sekelas Anda dipotong-potong secara brutal dan dibunuh dengan mata kepala sendiri? Setiap kali saya memejamkan mata selama bertahun-tahun, saya melihat ekspresi keputusasaan dan kengerian di mata teman-teman sekelas saya, perasaan lengket dari sepatu yang berlumuran darah, kepala yang tak bernyawa.

menekan kakiku seperti bola merah…”