Bab 1510: Bonus: Remaja di Salju
Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

“Tuan, ini turun salju!”

Pintu terbuka saat Lone Wolf bergegas masuk dengan penuh semangat. Bulunya yang halus tertutup salju. Orang ini tidak peduli tentang apa pun saat dia melompat ke atas ranjang kompor api. Semua bulunya mulai meneteskan air.

Fangzheng buru-buru menendang anjing sialan itu dan berkata, “Mengapa kamu di ranjang bata saat kamu tertutup salju?”

Lone Wolf menyeringai dan mengguncang bulunya. Salju dan hujan yang belum mencair memenuhi ruangan. Fangzheng segera meraih kemoceng di dekat tempat tidur bata.

Lone Wolf berbalik dan lari…

Baru kemudian Fangzheng berhenti. Dia bersandar ke jendela dan melihat keluar. Memang, setelah semalam, ada lapisan salju tebal di luar.

Ini adalah salju pertama. Saljunya sangat lengket dan tidak akan jatuh meski menempel di atap. Ketika mendarat di pohon, pohon itu akan melengkung, tetapi tidak akan goyah di bawah angin. Ini juga merupakan hujan salju paling berbahaya. Sangat mudah untuk menghancurkan anakan pohon…

Namun, ini adalah hujan salju yang paling menyenangkan karena itu adalah salju pertama. Bahkan penduduk asli timur laut sangat senang melihat salju.

Fangzheng bisa mendengar keributan yang dibuat murid-muridnya di halaman depan tanpa keluar. Jingkuan meratap. “Kakak Senior! Jangan berlebihan! Anda menindas saya… Saya bukan bola salju! Guru, bantu saya… ”

Fangzheng terkekeh saat dia membuka pintu dan berjalan keluar. Dia berdiri di pintu belakang dan bersandar saat dia melihat ke halaman depan.

Fangzheng tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi murid-muridnya mendengarnya. Mereka segera berhenti dan berbalik untuk menyambutnya. Salam, Guru.

Fangzheng melihatnya. Dari kiri ke kanan, mereka adalah Lone Wolf, Monkey, Red Boy, dan Salted Fish. Di kejauhan, ada sebuah mobil tua yang rusak… Hanya Squirrel yang hilang.

Fangzheng bertanya, “Di mana Tupai?”

Kepala manusia salju menggeleng saat kepala tupai muncul. Ia berteriak dengan marah, “Guru, mereka terlalu berlebihan! Mereka menghimpit saya menjadi bola salju dan memutar saya! Saudara senior seperti apa mereka? ”

Fangzheng mengangguk. “Ini memang terlalu berlebihan.”

Tupai buru-buru keluar dari bola salju dan duduk di atas kepala manusia salju itu. Dia berteriak, “Guru, kamu harus melakukan sesuatu tentang itu.”

Fangzheng memandangi murid lainnya. Murid-murid lainnya melihat ke bawah ke salju atau melihat ke langit …

Fangzheng berkata, “Kamu tidak bisa menggertak Jingkuan seperti itu. Jika Anda ingin membuat bola salju, buat yang lebih besar… ”

Ketika Squirrel mendengar itu, dia tahu ada sesuatu yang salah. Tepat ketika dia akan berlari, dia melihat beberapa rekan murid tiba-tiba berlari. Mereka menangkapnya dan memasukkannya ke dalam bola salju. Kemudian, Lone Wolf dan Monkey mendorong bola salju itu menjauh. Bola salju tumbuh semakin besar. Tangisan tupai tetap bergema di dalam, tapi sayangnya, dia tidak bisa berhenti.

Fangzheng duduk di dekat pintu dan menyaksikan murid-muridnya bermain-main. Dia merasa rileks…

“Kepala Biara, bisakah kamu memberiku segelas alkohol untuk menghangatkan tubuhku? Saya merasa meski bensin rasanya enak, masih lebih nyaman minum alkohol di tengah musim dingin, ”kata Scrapped Car.

Fangzheng memutar matanya saat mendengar itu. “Anda tidak diizinkan minum di biara.”

“Saya minum alkohol industri,” bantah Scrapped Car.

Fangzheng berkata, “Itu juga tidak akan berhasil!”

Tepat saat dia berbicara, Fangzheng mendengar seseorang berteriak dan menangis saat mereka bergegas mendaki gunung. Saat seseorang berlari, dia berteriak, “Kepala Biara Fangzheng, tolong! Tolong!”

Fangzheng tercengang saat dia membuka pintu biara dan melihat keluar.

Dia melihat seorang pria muda yang mengenakan pakaian tipis berlari ke arahnya dengan kepala menunduk. Ada tiga pria mengejar di belakangnya. Salah satu dari mereka tiba-tiba mengangkat tangannya dan menghantamkan tongkat ke punggung pemuda itu!

Fangzheng mengerutkan kening dan menjentikkan jarinya, menyebabkan tiang itu jatuh ke tanah.

Pada saat yang sama, Fangzheng menyingkir dan pemuda itu menyerbu ke Biara Satu Jari.

Ketiga pria itu berhenti ketika mereka melihat pemuda itu memasuki Biara Satu Jari.

Salah satunya berambut pendek. Dia terlihat sangat galak, tetapi ketika dia melihat Fangzheng, dia memaksakan senyum dan maju. “Kepala Biara Fangzheng, halo.”

Fangzheng yang sekarang bukan lagi Fangzheng yang tidak dikenal sejak saat itu. Dengan ketenarannya, tidak ada yang berani meremehkannya.

Fangzheng menyatukan kedua telapak tangannya. “Amitabha. Pelindung, mengapa Anda mengejar seorang anak? ”

Dua orang di belakang pria berambut pendek itu hendak berbicara ketika pria berambut pendek itu memelototi mereka. Keduanya berhenti berbicara.

Pria berambut pendek itu berkata, “Nama saya Yang Cheng. Saya seorang dokter. Pasien yang baru masuk adalah pasien dari rumah sakit kami. Dia menolak untuk menerima perawatan dan bersikeras untuk pergi. Dia ditemukan oleh kami. Saat dia lari, kami mengejarnya dan menyusulnya.

“Kepala Biara Fangzheng, secara logika, jika seorang pasien melarikan diri, kami bisa memberi tahu orang tuanya.

“Namun, anak ini terlalu nakal. Dia tidak hanya meninggalkan rumah sakit, tetapi dia juga melarikan diri dari rumah. Meskipun kami adalah rumah sakit, orang tua anak tersebut mengirimnya ke rumah sakit kami karena mereka mempercayai kami. Dari berbagai pertimbangan, kami memberi tahu orang tuanya dan keluar untuk membantu mencarinya.

“Baru hari ini kami menemukannya di kafe internet di Kabupaten Songwu. Apa menurutmu kita harus membawanya kembali? ”

Fangzheng terkejut saat mendengar itu. Dia tidak pernah menyangka tiga pria berpenampilan bandit di depannya adalah dokter!

Pada saat itu, suara ketakutan seorang anak terdengar dari biara. “Tuan, mereka bukan dokter. Mereka adalah iblis! Mereka bukan manusia! ”

Yang Cheng berkata sambil tersenyum masam, “Tuan, lihatlah anak itu. Dia terlihat galak. Bagaimana dia terlihat seperti anak kecil? Sigh… Ini semua karena Internet. Dia dulu adalah anak yang baik, tapi sekarang dia seperti ini… ”

Fangzheng menoleh untuk melihat anak itu. Anak itu hanya mengenakan sweter hitam, dan celananya dari pakaian musim gugur yang tipis. Sepertinya tidak bisa memberikan kehangatan apapun. Dia menggigil di musim dingin. Tidak diketahui apakah itu karena kegembiraan atau angin dingin, tapi wajahnya sangat merah.

Dari pengalaman Fangzheng, wajah anak itu kemungkinan besar menderita radang dingin karena beberapa bagian wajahnya akan pecah dan berdarah!

Orang selatan hampir tidak bisa memahami dingin semacam ini. Hanya mereka yang tinggal di dalam es dan salju yang akan mengerti bahwa beberapa jenis dingin bukan hanya rasa dingin, tetapi juga rasa sakit. Beberapa benar-benar kedinginan, tanpa rasa sakit karena tidak ada perasaan. Beberapa sangat dingin, bukan tanpa perasaan, tetapi karena seseorang tidak menyadarinya karena organ yang rusak…

Sekarang, anak itu benar-benar mati rasa karena kedinginan. Kulitnya terbelah, tetapi darah tidak bisa mengalir keluar.

Dalam keadaan seperti itu, solusi terbaik adalah membuatnya tetap hangat.

Namun, anak itu tidak menemukan tempat untuk menghangatkan diri. Sebagai gantinya, seperti orang yang tenggelam yang meraih jerami terakhir, dia menaruh semua harapannya pada Fangzheng.

Oleh karena itu, Fangzheng berkata, “Apakah Anda benar-benar dokter?”

Yang Cheng mengangguk dengan tegas dan berkata, “Tentu saja, tunggu sebentar. Saya memiliki dokumen identifikasi saya. ”

Saat dia berbicara, Yang Cheng mengeluarkan buku catatan kecil dan menyerahkannya kepada Fangzheng. Fangzheng melihat sederet kata tertulis di atasnya: “Rumah Sakit Keempat Kota Yuan, Dokter, Yang Cheng.”