Supreme Crazy Wife - Chapter 1262

Bab 1262: Tabel telah berubah (2)

Penerjemah:  549690339 

“Orang tua, mengapa kamu berbicara begitu banyak omong kosong dengannya? Cepat dan bunuh dia! Aku masih ingin kembali dan memakan masakan gadis itu!” Tuan keluarga ning berkata dengan tidak sabar.

“Kalian semua benar-benar pantas mati!” Ketika pemuda itu melihat dua lelaki tua di depannya mendiskusikan hidup dan mati di depannya, dia sangat marah sehingga dia hampir muntah darah. F * ck, bukankah mereka menggertakku? Bagaimanapun, dia adalah seorang tiran lokal. Bagaimana dia bisa diganggu oleh dua orang luar? Ketika dia memikirkan hal ini, hatinya mendidih karena marah dan niat membunuhnya meningkat!

Dengan lambaian tangannya, Men in Black yang tak terhitung jumlahnya muncul di aula.

Tuan keluarga ning dan tetua pertama saling memandang dan tertawa! Mereka telah lama menunggu pria berjubah hitam ini muncul. Sebelumnya, sebagian besar pria berjubah hitam yang mereka bunuh adalah ilusi, jadi membunuh mereka sama sekali tidak memuaskan. Sekarang, ini semua adalah manusia nyata!

Melihat ekspresi bahagia dari dua lelaki tua yang sangat jelek di depannya, keraguan di hati pemuda itu semakin besar, dan dia tidak bisa menahan diri untuk diam-diam berpikir, ‘F * ck, mungkinkah ini dua orang tua telah takut konyol?’ Mengapa dia tidak takut ketika dia melihat bawahannya? sebaliknya, dia sangat bersemangat.

Namun, dia terlalu percaya diri dengan kekuatannya sendiri. Karena itu, dia yakin bahwa orang-orang yang datang untuk mati ini semuanya berpura-pura tenang. Faktanya, mereka semua takut di dalam hati mereka. Dia tidak bisa tidak berpikir bahwa dia benar.

“Pergi! Bunuh orang-orang ini!” Pemuda itu memerintahkan. Dia awalnya berencana untuk membuat orang-orang ini tetap hidup untuk memberikan kontribusi kepada tuannya, tetapi setelah dipermalukan oleh dua orang tua sialan ini, dia berubah pikiran. Tak satu pun dari orang-orang di depannya ini harus berpikir tentang hidup. Dia akan membunuh mereka sekarang!

“Ya!” “Ya tuan!” Men in Black menjawab serempak, dan kemudian menerkam tuan dari keluarga ning dan tetua pertama.

Setelah orang-orang dari keluarga ning dan Pria Berbaju Hitam bertarung, penguasa keluarga ning dan tetua agung menemukan kesempatan untuk mundur dari pertempuran. Lalu, mereka berdua berdiri di depan pemuda itu, hehe! Satu-satunya orang yang ingin mereka tangani adalah pria ini!

“Kalian tidak layak menjadi lawanku!” Kata pemuda itu dengan angkuh.

“Sama! Keduanya! Kami tidak berpikir Anda memenuhi syarat untuk menjadi lawan kami, tetapi bawahan saya semua seperti serigala dan harimau. Jika saya merebut bawahan Anda dari mereka, mereka tidak akan senang. Jadi, aku harus merepotkanmu!” Tuan dari keluarga ning tertawa jahat.

“Ya, kamu harus bangga bahwa benda tua ini akan melawanmu. Adapun saya, saya hanya akan menonton pertempuran. Kalau tidak, aku akan marah!” Penatua agung mendorong penguasa keluarga ning untuk menjadi pria kapak. Setelah dia selesai berbicara, dia melompat keluar dari jangkauan kedua orang itu, bertepuk tangan dan bersorak ke samping. Melihat kegembiraannya, dia hanya sedikit memegang bendera kecil dan menari.

“Kamu orang tua, kamu ingin menjadi malas lagi, betapa penuh kebencian!” Tuan ning meraung, tetapi dia masih menyerang pemuda itu dengan pasrah …

Pria muda itu merasakan Qi kuat master ning dan terkejut. Dia dengan cepat membuat penghalang pertahanan untuk dirinya sendiri. Namun, dia masih tidak bisa menahan serangan agung master ning dan hanya bisa menghindar ke segala arah. Tidak lama kemudian, dia dalam keadaan menyesal.

“Kamu siapa?” Pria muda itu mengerutkan kening dan menatap tuan dari keluarga ning. Dia curiga dengan identitas lelaki tua jelek ini. Orang harus tahu bahwa meskipun kekuatannya bukan yang terbaik di dunia dewa, dia jelas bukan kesemek lembut yang dapat dengan mudah dijepit oleh orang lain. Namun, di depan lelaki tua ini, dia hanya bisa memblokir kiri dan kanan dalam keadaan menyesal. Dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan sama sekali. Fakta ini membuatnya sangat tertekan.

“Aku tidak memberitahumu!” Tuan keluarga ning berkata dengan marah. Keterampilan surgawi di tangannya tidak menganggur, dan dia terus-menerus membuangnya dari tangannya.

“Kamu juga dari alam dewa?” Pria muda itu berkata ketika dia melihat aliran kekuatan dewa yang tak ada habisnya dari lelaki tua itu. Meskipun budidaya mereka yang datang dari dunia dewa ke daratan surgawi akan dibatasi, dan mereka hanya bisa menampilkan kekuatan dewa tingkat tinggi, kekuatan dewa yang tersimpan di tubuh mereka tidak akan dibatasi. Kekuatan dewa yang digunakan lelaki tua itu jelas bukan sesuatu yang bisa dimiliki oleh seseorang dari daratan surgawi.

“Kamu benar, tapi tidak ada hadiah!” Tuan keluarga ning berkata sambil menyeringai. Dia melirik bawahannya dari sudut matanya dan menemukan bahwa mereka hampir melenyapkan Men in Black. Kemudian, dia berkata kepada pemuda itu dengan sedikit simpati, “”Kebanyakan Men in Black Anda sudah mati, tetapi anak buah saya belum cukup! Mengapa Anda tidak memanggil lagi? ”

Ketika pemuda itu mendengar kata-kata tuan keluarga ning, dia memperhatikan bahwa sebagian besar bawahannya sudah mati. Dia sangat marah, tetapi dia tidak bisa melakukan apa pun pada pria tua di depannya. Terlebih lagi, ada pria lain di samping yang menatapnya dengan iri. Dia bilang dia sedang menonton pertempuran, tapi siapa yang bisa menjamin bahwa mereka tidak akan bergabung untuk mengepungnya? Dia bahkan tidak bisa berurusan dengan satu, jika ada satu lagi, dia takut nyawa kecilnya akan hilang di sini.

Pada saat ini, hatinya penuh dengan kebencian terhadap tuan dari keluarga ning dan tetua yang agung, karena dia telah melihat kekuatan orang-orang ini dari layar cahaya. Mereka sama sekali tidak berada pada level mereka saat ini. Namun, sekarang dia tahu bahwa dia telah dibodohi oleh mereka. Orang-orang ini telah berkeliaran di alam rahasia dan menunjukkan ekspresi lelah, yang jelas merupakan tindakan. Ini benar-benar penuh kebencian!

“Orang tua, identitasmu telah terungkap. Sekarang makhluk ini membenci kita.” Pada saat ini, tetua pertama menyela lagi, tidak mau ditinggalkan.

“Sialan, kaulah masalahnya!” Pria muda itu menggertakkan giginya dan meraung ketika dia mendengar kata-kata tetua pertama.

“Oh! Kalau begitu kamu bukan apa-apa? ” Penatua agung itu bingung.

“Kamu mencari kematian!” Pria muda itu sangat marah sehingga dia hampir muntah darah. Dia tidak peduli dengan tuan dari keluarga ning, yang bertarung dengannya, dan langsung menyerang sesepuh agung.

“Argh! Kenapa kamu datang padaku! Pria tua! Tolong aku!” Tetua agung itu berteriak ketika dia menatap pemuda itu dengan ketakutan. Dia diam-diam memegang bola hitam di tangannya dan melemparkannya ketika pemuda itu hanya beberapa meter darinya. Pemuda itu langsung terjerat jaring hitam.

Pemuda itu berjuang dengan sekuat tenaga, tetapi siapa yang tahu bahwa jaring itu hanya akan semakin ketat. Pada akhirnya, dia bahkan mengalami kesulitan bernapas. Setelah mengetahui fakta ini, dia tidak berani berjuang lagi. Namun, matanya yang bernafas api terus memelototi tetua agung itu.