Astral Apostle - Chapter 326
Bab 326: Mencari Bantuan; Semangat (3)
Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios
Fang Zhen menggelengkan kepalanya. Setiap kota akan memiliki seperti itu. Dia sudah terbiasa.
Saat mereka mengobrol, kedua kelompok di jembatan itu akhirnya menjadi begitu asyik dengan omelan mereka sehingga mereka mulai saling mendorong.
“Kamu , kembalilah ke ibumu!”
“Beraninya kau! Lihat aku merobek mulutmu!”
Di jembatan, kedua kelompok itu dengan cepat bertarung. Mereka menumpuk dan memblokir jembatan sepenuhnya. Dari waktu ke waktu, para didorong dari jembatan dan masuk ke sungai.
Zhou Jing dan Fang Zhen berada di antara kerumunan, menonton pertunjukan bersama orang-orang.
Pada saat ini, dua orang tiba-tiba berlari keluar dari pantai yang berlawanan. Mereka saling mengejar menuju jembatan batu.
Orang yang melarikan diri di depan adalah sosok kurus dengan topeng wajah persegi menutupi wajahnya. Dia sangat cepat dan bolak-balik melalui jalan yang ramai seperti ikan di air.
Di belakangnya ada seorang pria paruh baya yang tampan. Pada saat ini, wajahnya dipenuhi dengan kemarahan. Dia memegang tongkat panjang di tangannya saat dia mengejar orang kurus di depan.
“Pencuri kecil, jangan berani-berani pergi. Kembalikan tasku!”
Teriakan pria paruh baya itu langsung menarik perhatian orang banyak.
“Hehe, datang dan dapatkan jika kamu memiliki kemampuan!” Pria kurus itu tertawa aneh.
Warga yang melihat kegaduhan di jembatan itu segera menyingkir, tidak mau terlibat.
……
Mereka berdua dengan cepat mendekati jembatan batu.
Di jembatan, sekelompok besar berkelahi. Tidak ada yang minggir dan menghalangi jalan.
Tiba-tiba, pria kurus itu melayang ke udara dan menginjak kepala para itu seperti capung yang sedang berenang di air, melintasi jembatan seolah-olah dia sedang terbang.
“Qinggong yang bagus!”
Ketika warga sekitar melihat ini, mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak bersorak.
Mata Fang Zhen berbinar saat dia bertanya dengan rasa ingin tahu, “Saudara Chen, Anda sangat terampil. Aku ingin tahu apakah kamu bisa melakukannya?”
Zhou Jing menyentuh dagunya dan memukul bibirnya, “Jika aku mencoba menyeberangi jembatan seperti ini, kepala mereka mungkin akan masuk ke dalam tulang rusuk mereka.”
“… Itu benar.”
Fang Zhen tidak bisa tidak melihat sosok kekar Zhou Jing, dan sudut mulutnya berkedut.
Pada saat yang sama, pria paruh baya yang mengejarnya juga bergegas ke jembatan. Namun, dia tidak menginjak kepala siapa pun. Sebagai gantinya, dia menusuk dengan tongkat panjangnya ke kerumunan dari bawah, sebelum menggeram,
“Enyah!”
Pada saat berikutnya, tongkat panjang itu tampak terangkat seperti tombak, memancarkan ledakan keras.
Splash percikan!
Beberapa yang terjerat di depannya semuanya dikirim terbang dan jatuh ke sungai.
Jembatan segera menjadi jauh lebih kosong.
Adegan ini jauh lebih intens daripada orang kurus tadi, menyebabkan orang-orang mengungkapkan ekspresi terkejut dan meledak menjadi gempar.
Pria paruh baya itu melangkah maju dan mengangkat tongkatnya, menjatuhkan semua yang menghalangi jalannya ke dalam air seolah-olah itu semudah bernapas baginya.
Tanpa melihat orang-orang di dalam air, dia dengan cepat menyeberangi jembatan dan mengejar orang kurus di depannya.
“Wow, teknik tombak yang mendominasi!” Fang Zhen tahu barang-barangnya dan segera berseru kaget.
Zhou Jing juga tertarik setelah menonton tayangan ini.
Dari dua orang yang melarikan diri dan mengejar, satu lincah dan fleksibel, sementara yang lain memiliki teknik mendominasi. Mereka berdua mahir dalam seni bela diri dan bukan orang biasa.
Zhou Jing tidak menyangka akan bertemu dengan seorang ahli saat dia memasuki kota. Ini diharapkan dari ibu kota negara bagian, di mana arus bawah mengalir deras dan tanpa diminta.
Pada saat ini, mereka berdua bergegas maju ke arah mereka.
Para penonton di sekitar Zhou Jing dengan cepat bergeser ke samping, segera mengungkapkan dia sebagai orang yang menonjol dari kerumunan.
Ketika orang kurus itu memperhatikan seorang pria kekar seperti Zhou Jing, dia segera memutar matanya dan tiba-tiba melemparkan tas ke Zhou Jing.
“Saudaraku, aku akan meninggalkan orang itu untukmu. Sampai jumpa di tempat yang sama setelah ini!”
Dengan itu, dia berbalik, ingin menggunakan Zhou Jing sebagai penutup agar dia bisa melarikan diri.
Pada saat yang sama, pria paruh baya itu juga bergegas ke depan. Melihat tas itu telah dilemparkan ke Zhou Jing, dia tidak punya waktu untuk berpikir. Dia menggunakan tongkat itu sebagai tombak dan menusukkannya ke dada Zhou Jing. Dia berteriak, “Minggir!”
Zhou Jing mengangkat alisnya, tapi dia tidak menghindar. Tangannya yang besar meraih tongkat panjang yang menusuk.
Bam!
Ada suara teredam, dan dampaknya hanya membuat lengannya sedikit gemetar.
Segera setelah itu, tanpa sepatah kata pun, Zhou Jing meraih ujung tongkat dan membaliknya, benar-benar mencongkel pria paruh baya di ujung yang lain.
“Apa?!”
Pria paruh baya itu terkejut. Dia tidak berharap “pasangan” ini menjadi begitu kuat. Tidak hanya dia dengan mudah mematahkan serangannya dengan tangan kosong, tetapi dia bahkan bisa mengangkatnya dengan satu tangan.
Dia tidak bisa menarik tongkat panjang dari tangan Zhou Jing, jadi dia hanya bisa melepaskan dan terhuyung ke tanah. Dia memandang Zhou Jing dengan hati-hati, punggungnya berkeringat dingin seolah-olah dia sedang menghadapi musuh besar.
Namun, Zhou Jing mengabaikannya. Sebagai gantinya, dia berbalik untuk melihat orang kurus yang berlari beberapa langkah dan membuang tongkatnya.
Hong!
Dengan ledakan sonik, tongkat itu melesat seperti lembing.
Meskipun orang kurus telah melarikan diri, dia memperhatikan keributan di belakangnya. Ketika dia melihat Zhou Jing dengan mudah mengirim pria paruh baya itu terbang, jantungnya berdetak kencang.
Pada saat ini, ketika dia menyadari bahwa tongkat itu terbang ke arahnya, dia mengeluarkan teriakan aneh dan buru-buru menghindar ke samping.
Retakan!
Tongkat itu melewatinya dengan kekuatan yang kuat, memaku ke lantai batu, bergetar saat menusuk dirinya sendiri secara diagonal ke tanah.
Jika pria kurus itu tidak menghindar, dia akan tertembus!
Pria kurus itu tersentak, ketakutan karena akalnya. Dia diam-diam menyesal memprovokasi kacang yang sulit untuk dipecahkan.
Namun, pada saat ini, Fang Zhen sudah melepas cambuk di pinggangnya. Dia mendengus marah dan mengangkat telapak tangannya, melemparkan cambuk keluar seperti rantai.
“Beraninya kamu memprovokasi saudaraku? Kembali!”
Cambuk itu lincah dan melilit pinggang pria kurus itu seperti ular piton.
Fang Zhen menarik dengan kuat, dan orang kurus itu ditarik kembali ke Zhou Jing, jatuh ke tanah dalam keadaan menyesal.
Tanpa menunggu pencuri kecil itu berbicara, Zhou Jing meraih lehernya dengan satu tangan dan mengangkatnya ke udara, membuatnya panik.
“Aku hanya menonton pertunjukan di sini, namun kamu berani memprovokasi kakekmu? Aku akan memberimu dua pilihan. Entah Anda dengan patuh meminta maaf dan mengikuti saya, atau mengambil tiga pukulan dari saya. Memilih.”
Tinju Zhou Jing melintas di depan mata pencuri kecil itu saat dia menunjukkan senyum jahat.
Pria kurus itu menatap kepalan tangan seukuran karung pasir, giginya bergemeletuk saat dia memaksakan kata-kata,
“Orang baik… Tidak, Kakek, kamu bercanda. Dengan tubuh kecil saya, saya tidak perlu tiga pukulan. Jika saya mengambil satu pukulan dari Anda, saya mungkin akan hancur. Kakek, tolong selamatkan hidupku. Aku tahu kesalahanku!”
Bab 326: Mencari Bantuan; Semangat (3)
Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios
Fang Zhen menggelengkan kepalanya.Setiap kota akan memiliki seperti itu.Dia sudah terbiasa.
Saat mereka mengobrol, kedua kelompok di jembatan itu akhirnya menjadi begitu asyik dengan omelan mereka sehingga mereka mulai saling mendorong.
“Kamu , kembalilah ke ibumu!”
“Beraninya kau! Lihat aku merobek mulutmu!”
Di jembatan, kedua kelompok itu dengan cepat bertarung.Mereka menumpuk dan memblokir jembatan sepenuhnya.Dari waktu ke waktu, para didorong dari jembatan dan masuk ke sungai.
Zhou Jing dan Fang Zhen berada di antara kerumunan, menonton pertunjukan bersama orang-orang.
Pada saat ini, dua orang tiba-tiba berlari keluar dari pantai yang berlawanan.Mereka saling mengejar menuju jembatan batu.
Orang yang melarikan diri di depan adalah sosok kurus dengan topeng wajah persegi menutupi wajahnya.Dia sangat cepat dan bolak-balik melalui jalan yang ramai seperti ikan di air.
Di belakangnya ada seorang pria paruh baya yang tampan.Pada saat ini, wajahnya dipenuhi dengan kemarahan.Dia memegang tongkat panjang di tangannya saat dia mengejar orang kurus di depan.
“Pencuri kecil, jangan berani-berani pergi.Kembalikan tasku!”
Teriakan pria paruh baya itu langsung menarik perhatian orang banyak.
“Hehe, datang dan dapatkan jika kamu memiliki kemampuan!” Pria kurus itu tertawa aneh.
Warga yang melihat kegaduhan di jembatan itu segera menyingkir, tidak mau terlibat.
.
Mereka berdua dengan cepat mendekati jembatan batu.
Di jembatan, sekelompok besar berkelahi.Tidak ada yang minggir dan menghalangi jalan.
Tiba-tiba, pria kurus itu melayang ke udara dan menginjak kepala para itu seperti capung yang sedang berenang di air, melintasi jembatan seolah-olah dia sedang terbang.
“Qinggong yang bagus!”
Ketika warga sekitar melihat ini, mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak bersorak.
Mata Fang Zhen berbinar saat dia bertanya dengan rasa ingin tahu, “Saudara Chen, Anda sangat terampil.Aku ingin tahu apakah kamu bisa melakukannya?”
Zhou Jing menyentuh dagunya dan memukul bibirnya, “Jika aku mencoba menyeberangi jembatan seperti ini, kepala mereka mungkin akan masuk ke dalam tulang rusuk mereka.”
“… Itu benar.”
Fang Zhen tidak bisa tidak melihat sosok kekar Zhou Jing, dan sudut mulutnya berkedut.
Pada saat yang sama, pria paruh baya yang mengejarnya juga bergegas ke jembatan.Namun, dia tidak menginjak kepala siapa pun.Sebagai gantinya, dia menusuk dengan tongkat panjangnya ke kerumunan dari bawah, sebelum menggeram,
“Enyah!”
Pada saat berikutnya, tongkat panjang itu tampak terangkat seperti tombak, memancarkan ledakan keras.
Splash percikan!
Beberapa yang terjerat di depannya semuanya dikirim terbang dan jatuh ke sungai.
Jembatan segera menjadi jauh lebih kosong.
Adegan ini jauh lebih intens daripada orang kurus tadi, menyebabkan orang-orang mengungkapkan ekspresi terkejut dan meledak menjadi gempar.
Pria paruh baya itu melangkah maju dan mengangkat tongkatnya, menjatuhkan semua yang menghalangi jalannya ke dalam air seolah-olah itu semudah bernapas baginya.
Tanpa melihat orang-orang di dalam air, dia dengan cepat menyeberangi jembatan dan mengejar orang kurus di depannya.
“Wow, teknik tombak yang mendominasi!” Fang Zhen tahu barang-barangnya dan segera berseru kaget.
Zhou Jing juga tertarik setelah menonton tayangan ini.
Dari dua orang yang melarikan diri dan mengejar, satu lincah dan fleksibel, sementara yang lain memiliki teknik mendominasi.Mereka berdua mahir dalam seni bela diri dan bukan orang biasa.
Zhou Jing tidak menyangka akan bertemu dengan seorang ahli saat dia memasuki kota.Ini diharapkan dari ibu kota negara bagian, di mana arus bawah mengalir deras dan tanpa diminta.
Pada saat ini, mereka berdua bergegas maju ke arah mereka.
Para penonton di sekitar Zhou Jing dengan cepat bergeser ke samping, segera mengungkapkan dia sebagai orang yang menonjol dari kerumunan.
Ketika orang kurus itu memperhatikan seorang pria kekar seperti Zhou Jing, dia segera memutar matanya dan tiba-tiba melemparkan tas ke Zhou Jing.
“Saudaraku, aku akan meninggalkan orang itu untukmu.Sampai jumpa di tempat yang sama setelah ini!”
Dengan itu, dia berbalik, ingin menggunakan Zhou Jing sebagai penutup agar dia bisa melarikan diri.
Pada saat yang sama, pria paruh baya itu juga bergegas ke depan.Melihat tas itu telah dilemparkan ke Zhou Jing, dia tidak punya waktu untuk berpikir.Dia menggunakan tongkat itu sebagai tombak dan menusukkannya ke dada Zhou Jing.Dia berteriak, “Minggir!”
Zhou Jing mengangkat alisnya, tapi dia tidak menghindar.Tangannya yang besar meraih tongkat panjang yang menusuk.
Bam!
Ada suara teredam, dan dampaknya hanya membuat lengannya sedikit gemetar.
Segera setelah itu, tanpa sepatah kata pun, Zhou Jing meraih ujung tongkat dan membaliknya, benar-benar mencongkel pria paruh baya di ujung yang lain.
“Apa?”
Pria paruh baya itu terkejut.Dia tidak berharap “pasangan” ini menjadi begitu kuat.Tidak hanya dia dengan mudah mematahkan serangannya dengan tangan kosong, tetapi dia bahkan bisa mengangkatnya dengan satu tangan.
Dia tidak bisa menarik tongkat panjang dari tangan Zhou Jing, jadi dia hanya bisa melepaskan dan terhuyung ke tanah.Dia memandang Zhou Jing dengan hati-hati, punggungnya berkeringat dingin seolah-olah dia sedang menghadapi musuh besar.
Namun, Zhou Jing mengabaikannya.Sebagai gantinya, dia berbalik untuk melihat orang kurus yang berlari beberapa langkah dan membuang tongkatnya.
Hong!
Dengan ledakan sonik, tongkat itu melesat seperti lembing.
Meskipun orang kurus telah melarikan diri, dia memperhatikan keributan di belakangnya.Ketika dia melihat Zhou Jing dengan mudah mengirim pria paruh baya itu terbang, jantungnya berdetak kencang.
Pada saat ini, ketika dia menyadari bahwa tongkat itu terbang ke arahnya, dia mengeluarkan teriakan aneh dan buru-buru menghindar ke samping.
Retakan!
Tongkat itu melewatinya dengan kekuatan yang kuat, memaku ke lantai batu, bergetar saat menusuk dirinya sendiri secara diagonal ke tanah.
Jika pria kurus itu tidak menghindar, dia akan tertembus!
Pria kurus itu tersentak, ketakutan karena akalnya.Dia diam-diam menyesal memprovokasi kacang yang sulit untuk dipecahkan.
Namun, pada saat ini, Fang Zhen sudah melepas cambuk di pinggangnya.Dia mendengus marah dan mengangkat telapak tangannya, melemparkan cambuk keluar seperti rantai.
“Beraninya kamu memprovokasi saudaraku? Kembali!”
Cambuk itu lincah dan melilit pinggang pria kurus itu seperti ular piton.
Fang Zhen menarik dengan kuat, dan orang kurus itu ditarik kembali ke Zhou Jing, jatuh ke tanah dalam keadaan menyesal.
Tanpa menunggu pencuri kecil itu berbicara, Zhou Jing meraih lehernya dengan satu tangan dan mengangkatnya ke udara, membuatnya panik.
“Aku hanya menonton pertunjukan di sini, namun kamu berani memprovokasi kakekmu? Aku akan memberimu dua pilihan.Entah Anda dengan patuh meminta maaf dan mengikuti saya, atau mengambil tiga pukulan dari saya.Memilih.”
Tinju Zhou Jing melintas di depan mata pencuri kecil itu saat dia menunjukkan senyum jahat.
Pria kurus itu menatap kepalan tangan seukuran karung pasir, giginya bergemeletuk saat dia memaksakan kata-kata,
“Orang baik… Tidak, Kakek, kamu bercanda.Dengan tubuh kecil saya, saya tidak perlu tiga pukulan.Jika saya mengambil satu pukulan dari Anda, saya mungkin akan hancur.Kakek, tolong selamatkan hidupku.Aku tahu kesalahanku!”
